Jika kita melintas dari arah Buntu ke Banyumas, di sebelah setelah perkebunan karet di sebelah kiri jalan kita akan melihat nuansa perkebunan buah durian. Buah ini memang sejak lama menjadi branding di desa tersebut. Maka tak heran jika desa Karangrau kecamatan Banyumas tahun 2010 lalu dicanangkan sebagai desa Agrowisata buah durian.Desa ini mendapat bantuan dari PNPM Perkotaan sebesar Rp 1 milar yang digunakan untuk perencanaan pembangunan infrasrukur hingga pembukaan lahan kebun durian.“Dana sebesar itu Rp Rp 200 juta untuk perencanaan, Rp 100 juga untuk pemasaran dan selebihnya untuk persiapan dan pembangunan infrasrukur yang hasilnya baru sampai seperti ini,” ujar Madi kepala Dusun 1 Grumbul Merelu desa Karangrau ang diberi mandat sebagai pengelola sementara.
Jika dilihat dari dekat, berbagai fasilias sudah tersedia seperti pohon durian, bibit pohon durian, kolam pemancingan, serta area yang dipersiapkan untuk bangunan joglo bagi pengunjung yang mau isirahat atau sebagai tempat pertemuan untuk rapat sarasehan dan lain sebagainya.
Di area ini juga telah disediakan lahan dengan luas sekitar 400 meter persegi yang dipersiapkan untuk pembangunan joglo.” Namun karena belum ada dana maka kami menunggu bantuan berikuntnya,” ujar Mardi lagi.
Di area tersebut juga dibangun kolam pemancingan yang cukup luas dengan kapasitas 100 orang. Di samping kolam juga ada kantin yang menyediakan makanan dan minuman. Kolam pemancingan ini di dikelola oleh Wasikun penduduk desa setempat yang terus berupaya agar tempat ini bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat khususnya penggemar mancing.
Di area tersebut juga dibangun kolam pemancingan yang cukup luas dengan kapasitas 100 orang. Di samping kolam juga ada kantin yang menyediakan makanan dan minuman. Kolam pemancingan ini di dikelola oleh Wasikun penduduk desa setempat yang terus berupaya agar tempat ini bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat khususnya penggemar mancing.
Tanaman hijau yang berada di lereng pegunungan menciptakan nuansa asri. Hanya sayangnya tempat ini belum siap jual karena berbagai fasilias yang semestinya tersedia belum ada. Diantaranya tempat parkir mobil, mushola maupun tempat peristirahatan lainnya. Di lahan seluas 2,4 hekar ini memang sudah dipersiapkan untuk kios-kios yang menjajakan oleh-oleh baik makanan maupun hasil kerajinan masyarakat sekitarnya. Namun lagi-lagi keterbaasan dana ini maka pembangunannya belum bisa terwujud.
“Kami mengharapkan adananya pihak ketiga yang mau bekerja sama dengan untuk mengembangkan obyek wisata agro durian ini,” ujar Mardi Kadus desa Karangrau yang juga Koordinator Badan Keswadaaan Masyarakat Desa Karangrau ini.
Jika melihat dari dekat, agro wisata durian desa Karangrau ini sebenarnya memiliki potensi yang bagus, berada di tempat srategis (di tepi jalan raya lintas propinsi), Dari segi tanaman itu sendiri bisa dijadikan sebagai tempat penelitian bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Dikatakan oleh Mardi belum lama ini mahasiswa dari Unsoed Purwokerto mengadakan KKN di tempat ini.
Pengelolaan obek wisata seperti ini perlu keterlibatan pihak swasta. Selain sebagai penyandang dana juga pengelola. “Kami siap bekerjasama dengan investor. Desa nantinya hanya sebagai owner dengan perjanjian kerjasama yang jelas dan saling menguntungkan dan melibatkan sumber daya manusia desa ini,” paparnya lagi.
No comments:
Post a Comment