Sebetulnya, bercocok tanam di halaman
rumah, dengan menanam buah dan sayur pernah populer di era dasawarsa 40 hingga
50-an di Jerman dan Jepang. Ketika di masa krisis, banyak warga negara di kota
itu mempertahankan hidup dengan menanam sayur dan buah di halaman rumah. Saat
itu istilah yang dipakai adalah usaha ekonomi sussisten. Usaha pertanian untuk
dikonsumsi sendiri.
Setelah masa krisis berlalu dan era
pangan murah berlangsung di seluruh dunia, dengan ditemukannya pupuk
nonorganik, banyak orang meninggalkan usaha pertanian sussisten, dan mereka
merasa lebih menguntungkan membeli ketimbang berusaha menanam pohon sendiri
untuk dikonsumsi sendiri
Kini era pangan murah telah melambaikan tangan pada dunia. Jumlah penduduk bertambah. Din Indonesia, sekitar empat juta mulut yang harus diberi makan muncul setiap tahun. Tibalah saatnya untuk memasyarakatkan usaha pertanian mikro dalam skala besar-besaran.
Kini era pangan murah telah melambaikan tangan pada dunia. Jumlah penduduk bertambah. Din Indonesia, sekitar empat juta mulut yang harus diberi makan muncul setiap tahun. Tibalah saatnya untuk memasyarakatkan usaha pertanian mikro dalam skala besar-besaran.
usaha itu bisa dilakukan dengan
sederhana, mulai dari mengumpulkan ember bekas, drum bekas, atau bisa juga
mencetak sendiri pot-pot tanaman berdiameter 40-50 cm dengan ketinggian 50 cm.
pot-pot itu bisa diletakkan di mana
pun, bisa disusun bertingkat dengan
menggunakan besi beton sebagai penyangga. Di tiap pot bisa ditanami beragam
tanaman pangan mulai dari cabe, buah tomat, sayuran yang mudah tumbuh dan
berbuah dalam hitungan satu bulan.
Jika usaha pertanian mikro itu dilakukan dengan sedikit modal, seperti pengadaan pupuk dan bibit unggul yang bisa dibeli di pusat perbelanjaan modern, hasilnya tentu akan lebih menggembirakan. Kini bertanam buah di dalam pot sudah bukan hal aneh. Pohon buah seperti anggur, mangga, belimbing atau kedondong sudah bisa ditanam di dalam pot. Kuncinya adalah pemberian pupuk yang rutin dan penyiraman tanaman yang teratur.
Jika usaha pertanian mikro itu dilakukan dengan sedikit modal, seperti pengadaan pupuk dan bibit unggul yang bisa dibeli di pusat perbelanjaan modern, hasilnya tentu akan lebih menggembirakan. Kini bertanam buah di dalam pot sudah bukan hal aneh. Pohon buah seperti anggur, mangga, belimbing atau kedondong sudah bisa ditanam di dalam pot. Kuncinya adalah pemberian pupuk yang rutin dan penyiraman tanaman yang teratur.

Manfaat lain pertanian mikro adalah bisa menghalau debu dari jalanan, jika rumah itu terletak di pinggir jalan yang ramai. Dengan memagari rumah dalam bentuk pagar hidup seperti pohon-pohon sayur dan buah ada keistimewaan lain dengan usaha pertanian mikro ini: usaha ini juga memberikan hiburan tersendiri bagi pelakunya. Kalau dia seorang pensiunan, ada kesibukan baru yang menyenangkan. Lingkungan rumah tampak lebih segar dengan tumbuhan yang didominasi warna hijau. Setiap pagi ada kesibukan baru yang bisa dijadikan sarana olah fisik. Konon, berkebun merupakan salah satu terapi terbaik menahan laju ketuaan. Gangguan psikis seperti stres atau yang lebih gawat, depresi, bisa Selama ini, warga hanya menanam sebatas pohon hiasan.
Jika semangat itu diperluas hingga ke pohon
pangan, maka hasilnya akan jauh lebih maksimal, terutama dalam pemenuhan
kebutuhan pokok pangan di wilayahnya. Setidaknya, heboh harga cabe melangit tak
sampai menyentuh ibu-ibu rumah tangga, dan berhenti sampai di kalangan
pengusaha restoran, warung makan atau industri pengguna bahan baku cabe. Mari
ramai-ramai bertani secara mikro.
No comments:
Post a Comment